Tuesday, May 20, 2008

Mari Merawat Kamera

Dengan sering membersihkan kamera, berarti kita memperpanjang umurnya.Buat kamera SLR (Single Lens Reflect), kotoran yang tidak terlihat oleh mata ternyata lebih jahat, daripada kotoran yang keliatan.

Karena tanpa diketahui bisa mengurangi kinerja kamera dan merusaknya lebih cepat. Biar kamera bisa berumur panjang, selalu sediakan waktu untuk membersihkannya. Dan untuk melakukannya, proses pembersihan kamera harus dipisah menjadi 2 bagian. Yaitu bagian bodi kamera dan bagian lensa kamera. Agar memudahkan pengerjaannya.

  1. Alat Yang Dipakai :
    Lap untuk lensa atau lap kacamata
    Tisu lensa
    Cairan pembersih lensa
    Blower atau alat tiup
    Kuas atau brush
  2. Bodi Kamera
    Pertama-tama lap permukaan bodi kamera yang mudah dijangkau. Menggunakan kain khusus pembersih lensa atau lap kacamata. Karena sehabis pemakaian, keringat tangan pasti menempel di bodi. Dan itu bisa menimbulkan korosi (bagi bodi kamera yang berbahan besi) jika tidak dibersihkan.
    Biasanya ada sudut-sudut bodi yang susah dijangkau oleh kain lap. Dan sering kali debu suka mampir dicelah kecil itu. Untuk itu pergunakan blower dan kuas. Karena udara dari blower bisa mengeluarkan debu. Baru deh finishing touch dengan menyapu debu-debu sisa dengan kuas. Bersihkan mounting yang ada di bodi kamera dengan lap. Jika ternyata masih kurang bersih. Boleh menggunakan blower sebagai pembersihnya. kemudian buka tempat menyimpan film. bersihkan dengan blower. Hati-hati, pada bagian ini jangan memakai kain lap. Karena terdapat tirai shutter yang sangat sensitif. Dan untuk bagian pinggirnya bersihkan dengan kuas.
  3. Lensa Kamera
    Untuk awal, sikat bersih sela-sela ring diafragma dan ring fokus memakai brush. kemudian bersihkan sisa debunya menggunakan blower, dan lanjutkan dengan membersihkan bagian lensa. Jika keliatan ada titik debu bisa dihilangkan memakai blower. Misalkan ada sidik jari yang nempel, jangan khawatir, sediakan kain lap bersih yang memiliki kontur yang lembut. Kemudian dilap memutar satu arah secara perlahan.
    Untuk filter kamera cukup menggunakan tisu dan cairan pembersih kamera. ambil tisu lensa. setelah itu teteskan sedikit cairan pembersih lensa. Caranya dimulai dari mengelap tengah lensa kemudian memutar hingga pinggir lensa. Di bagian ini anda harus hati-hati ! jangan mengelapnya terlalu keras, karena mengakibatkan filter kamera bisa baret.
    Yang terakhir bersihkan mounting lensa memakai tisu atau lap. Bersihkan hingga tidak ada debu yang terlihat. Oiya Jika setelah berfoto-foto di pantai sangat disarankan untuk secepatnya membersihkan kamera. Karena kadar angin pantai berbeda dengan di kota. Udara pantai memiliki kadar garam yang sangat tinggi, yang dapat menyebabkan kamera cepat berkarat.
  4. Biar Kamera Nggak Jamuran
    Taruh kamera di bok plastik kedap suara. Tambahkan juga didalamnya silica gel. Agar jamur tidak berkembang. Jauhkan dari kapur barus dan jangan disimpan didalam lemari.
    Usahakan disimpan di tempat terbuka agar tidak cepat lembab.
    untuk kamera yang akan disimpan lama, keluarkan kamera dari boks sekali seminggu. sekitar 1 jam untuk dicek kinerja kamera apakah masih berfungsi dengan benar. Juga memberikan udara segar bagi si kamera.

Tips Pengambilan Foto Kembang Api

Dasar-dasar untuk foto yang sukses

Karena event ini hanya berlangsung kira-kira setengah jam, maka tidak bisa setengah-setengah, menikmati kembang api atau mengabadikannya?, haruslah dipilih salah satu saja.
  1. Gunakan stativ/tripod atau tempatkan kamera pada tempat yang benar-benar stabilApabila di kamera Anda tersedia fitur Semiautomatic, maka pilihlah Exposure "Aperture priority". Dengan mode ini Anda dapat memilih terlebih dahulu bukaan lensa (Aperture), sedangkan waktu bukaannya akan disesuaikan otomatis oleh kamera. Pilihlah bukaan antara 8-11 agar gambarnya cukup tajam.Sebagai alternatif, waktu bukaan juga bisa diset secara manual menjadi lebih lama dengan menu Bulb exposure. Waktu ini juga dapat divariasikan, cobalah mulai 1 detik sampai 30 detik, hasilnya akan sangat berbeda.
  2. Tidak ada waktu yang paling tepat Sulitnya mengambil foto kembang api adalah karena kita tidak bisa tahu kapan waktu yang paling tepat (kapan kembang apinya mekar di udara). Hal ini tentu saja tergantung dari kapan tombol shutter ditekan, oleh karena itu sangatlah dianjurkan untuk mengambil gambar berulang-ulang. Saat ini sangat tepat untuk menggunakan fitur Continuous atau Multi-Shot.
  3. Jangan menyerah Apabila kamera Anda tidak mempunyai program semiautomatis atau manual, janganlah putus asa. Gambar kembang api yang cantik juga dapat diperoleh dengan kamera yang full automatik. Yang paling penting adalah jangan menggunakan Blitz (jangan lupa stativ atau tempat yang sangat stabil)
  4. Tempat yang tepat Rencanakan tempat dimana akan mengambil foto. Tempat yang agak tinggi lebih diutamakan. Di dalam kota, carilah tempat seperti tower/Aussichsturm (menara dimana kita bisa melihat pemandangan), teras atap di atas sebuah gedung tinggi atau di jembatan. Dari sana tidak hanya ledakan cahaya kembang api yang akan terlihat, tapi bangunan-bangunan dalam kota akan ikut terintegrasi. Di luar kota, tentu saja tempat yang tinggi akan sangat bagus, contohnya untuk menggabungkan pemandangan. Selain itu cahaya dari sekitar juga sangat sedikit dibandingkan kembang api, sehingga kontras antara kembang api dan langit malam akan lebih terlihat, warna-warna menjadi lebih berkilau dan kilatan cahaya menjadi lebih jelas terlihat.
  5. Gangguan pada pixel Pada pengambilan gambar dengan situasi cahaya yang gelap, seperti kembang api, sering terjadi kerusakan pada gambar yang dinamakan Image Noise: Pada bagian gambar yang gelap menyusup diantara dua pixel gelap, titik-titik terang/putih. Hal ini dapat dicegah dengan menggunakan sensitivitas(ISO) yang rendah, di bawah ISO 400. Lebih baik lagi bila menggunakan bukaan lensa besar dengan waktu bukaan yang juga panjang. Karena efek noise ini juga diperkuatkan oleh panas, penting juga untuk mematikan kamera sesekali.

Tips Memperoleh Foto Bagus dengan Digicam

1. Jangan lupa pencet separuh

Untuk menajamkan foto agar tidak buram, kita harus memfokuskan foto dengan cara menekan separuh tombol pelepas rana yang biasanya ditandai dengan bunyi atau nyala dalam kotak LCD. Nah kalau sudah terkunci langsung jangan lepas telunjuk dari tombol pelepas rana tapi langsung menekan tombol pelepas rananya sampai gambar terambil.

2. Hindari getaran pada tangan

Pada saat memotret, usahakan tangan jangan sampai bergetar (menahan napas sebentar mungkin menjadi solusi) tapi ada solusi lain yaitu menggunakan ISO yang tinggi terutama pada cahaya kurang memungkinkan kalau belum terbantu juga kita dapat menggunakan solusi lain yaitu menggunakan tripod.

3. Cegah mata merah

Pakai lampu kilat kok masih jelek gambarnya??? Apalagi kalau memotret orang kok matanya merah-merah begitu???
Lampu kilat sering dipakai untuk memotret pada keadaan gelap, namun ketika memotret orang maka pupil mata kita terbuka lebar sehingga pada saat lampu kilat menyambar pupil mata belum sempat mengecil dan itu dipantulkan lagi oleh pembuluh darah di mata, pembuluh darah itulah yang menyebabkan mata menjadi merah ketika difoto.
Untuk mencegah itu terjadi biasanya dalam sebuah kamera digital terdapat fitur red-eyes reduction yang biasanya disatukan dengan penggunaan lampu kilat dan ditandai dengan icon mata.

4. Pemandangan bagus muka orang gelap???

Ada 2 cara mengatasi masalah ini, pertama dengan menggunakan lampu kilat. Tapi mesti diingat sebelum memotret dengan lampu kilat pastikan kamera mengukur cahaya dibelakang ojek. Tandanya di LCD muka orang tampak gelap. Yang kedua dengan exposure compensation, biasanya fitur ini akan menerangkan atau menggelapkan cahaya.

5. Warna yang ngaco

Untuk mengatasi masalah ini, gunakan fitur pengaturan White balance untuk pemilihan mode pengambilan gambar apakah pada saat mendung, terang dan gelap.

6. Hindari pembesaran Digital Zoom

Dua perbedaan antara kamera amatir dan kamera semi-profesional, yaitu adanya perbesaran optic dan digital. Nah apa bedanya?
Kalau perbesaran optic mengandalkan kemampuan kamera (menonjolkan kamera untuk menmotret gambar yang jauh) sedangkan perbesaran digital mengandalkan perbesaran peranti lunak dikamera. (seolah-olah gambar maju mendekati objek tapi dengan kualitas yang jelek).

7. Resolusi diturunkan tapi kualitas jangan

Resolusi dan kualitas berhubungan dalam kamera digital dan memori. Kalau memori kita kecil dan ingin menghasilkan gambar yang bagus dengan kualitas yang bagus. Sebagi contoh kita mempunyai kamera dengan resolusi 3 MP. Karena ukuran gambar untuk resolusi 3MP cukup besar maka kita dapat menurunkan resolusinya menjadi 2 Mp atau 1.3 Mp dengan kualitas yang sama.