Thursday, June 21, 2007

Tips memotret dengan ponsel kamera

Anda sering memotret dengan ponsel ber-kamera? Atau anda adalah pemula yang baru ingin mencoba untuk memotret. Berikut kami sajikan tips untuk memotret dengan ponsel ber-kamera bagi yang masih amatir:

1. Lebih dekat ke obyek
Ponsel kamera yang beredar kebanyakan tidak dibekali dengan lensa zoom yang maksimal, jadi pastikan Anda mendekati obyek yang akan dibidik. Format pengambilan foto close up membuat hasil foto terlihat jauh lebih detail. Tapi hati-hati. Jaga jarak Anda dengan obyek. Mode pengambilan gambar makro tidak selalu bisa dijumpai di ponsel. Pengambilan gambar yang terlalu dekat bisa membuat gambar blur.
2. Hati-hati dengan cahaya
Ingat baik-baik premis ini, low light = gambar buruk. Cobalah untuk mengambil gambar dalam kondisi penerangan yang cukup, kecuali ponsel kamera Anda memiliki flash yang terintegrasi. Saat memotret di bawah terpaan sinar matahari, obyek jangan membelakangi datangnya cahaya. Hal ini bisa dilanggar ketika Anda ingin bereksperimen membuat foto siluet.
3. Perhatikan latar belakang
Tempatkan obyek dengan latar belakang yang tidak terlalu sibuk. Perhatikan juga apakah latar belakang tidak mengganggu obyek. Jangan sampai pohon yang ada di belakang obyek misalnya seolah-olah tumbuh dari kepala si obyek.
4. Coba angle yang berbeda
Jangan takut untuk bereksperimen. Jika ponsel Anda dibekali dengan kartu memori yang cukup, cobalah mengambil foto dengan angle yang berbeda- beda. Foto Anda akan terlihat tidak monoton dan lebih kreatif.
5. Pilih resolusi yang tinggi
Makin tinggi resolusi yang Anda pakai, makin baik gambar yang dihasilkan. Perbedaan kualitas foto antara resolusi tinggi dan rendah tidak akan terlihat di layar ponsel. Perbedaan ini baru akan terlihat saat Anda memindahkan foto dan melihatnya dari layar komputer.
6. Bersihkan lensa
Ponsel kamera umumnya tidak dibekali dengan penutup lensa. Ini membuat lensa mudah kotor karena terkena debu atau cap jari Anda yang tertinggal. Pastikan untuk membersihkan lensa Anda sebelum mengambil foto.
7. Bijaksanalah menggunakan memori
Biasakan untuk memindahkan foto Anda ke PC. Jadi selalu ada kapasitas memori yang cukup untuk mengambil foto.
8. Steady
Jaga keseimbangan. Usahakan tangan Anda jangan sampai bergoyang saat tombol shutter ditekan. Ini untuk menjaga agar foto Anda tidak blur.
9. Eksplorasi fitur yang tersedia
Ponsel kamera untuk tipe-tipe ponsel mid-end dan high-end umumnya dibekali dengan fitur yang cukup lengkap. Di sana bisa Anda temukan pengaturan brightness, exposure, white balance, dan fitur-fitur lain. Sesekali sempatkanlah untuk mengeksplorasi fitur apa saja yang ada di ponsel. Dengan mengenal perangkat yang Anda gunakan, Anda bisa menggunakannya dengan optimal
10. Eksperimen dengan White Balance
Ponsel Anda memiliki fitur white balance? Cobalah mengutak-atik fitur ini. Anda bisa memodifikasi warna dan menghasilkan foto yang berbeda.
11. Hindari penggunaan digital zoom
Dekatkan diri ke obyek dengan cara menggeser posisi Anda, bukan dengan digital zoom. Penggunaan digital zoom bisa membuat kualitas gambar berkurang
12. Perhatikan ukuran cetakan
Foto yang dibidik dari ponsel bisa dicetak dengan kualitas maksimal jika Anda menyesuaikan ukuran cetakan dengan resolusi gambar.
Sumber: Trendigital

Wednesday, June 20, 2007

PANDUAN MEMILIH KAMERA (KAMERA APA YANG PALING BAIK?)

KAMERA APA YANG PALING BAIK?

Pertanyaan di atas kerap dilontarkan terutama oleh pemula, terutama anggota yang baru bergabung di Fotografer.Net ini. Kelanjutannya sudah bisa ditebak, topiknya menjadi bahan tertawaan dan tidak kurang komentar-komentar pedas seperti "baca dulu topik-topik lama", "udah cari di Google.com belum?", atau "mustinya kamu baca2 dulu review-review kamera, kan banyak di Internet".

Memang untuk anggota yang sudah lama pertanyaan ini cenderung menyebalkan, selalu muncul berulang-ulang dan si penanya terkesan culun dan malas karena pertanyaannya terlalu umum. Padahal mungkin yang bertanya cukup serius dan penuh ketidaktahuan (dan sedikit faktor malas membaca aturan). Padahal kuncinya cuma satu: Anda sendiri yang bisa menjawabnya. Meminjam kata-kata fotografer dan jurnalis kenamaan Om Arbain Rambey: "kalau ada kamera yang paling baik pasti kamera merek itu bakal laku keras dan merek lain nggak bakal laku". Betul juga.

Sebetulnya untuk menjawab masalah klasik ini saya sudah pernah menulis artikel TO BUY OR NOT TO BUY yang mustinya cukup bermanfaat untuk Anda yang ingin membeli kamera baru atau mengganti kameranya dengan model yang lebih mutakhir. Tapi karena faktor ketidaktahuan (dan sedikit kemalasan) tadi maka artikel tersebut sering terlewat.

OK, untuk menghemat waktu, saya akan sarikan sedikit artikel tersebut di sini ditambah beberapa tips lain di akhir tulisan ini.

Langkah-langkah memilih kamera:

1) Kenali karakteristik Anda sendiri dalam bidang fotografi

  • Seberapa sering kita memotret? (misal: sepuluh gambar dalam sebulan, limaratus gambar dalam sehari)
  • Situasi memotret yang bagaimana yang paling sering kita hadapi? (misal: dalam ruangan, lapangan olahraga, perjalanan, studio, dsb.)
  • Berapa anggaran yang kita sediakan?
  • Seberapa perlu untuk memiliki kamera tersebut? (misal: harus punya besok, karena untuk memotret adik Anda yang akan menikah lusa)
  • Target waktu 'balik modal' dari kamera yang akan kita beli tersebut?
    Tips: jika Anda bukan profesional dalam arti dapurnya ngebul bukan dari fotografi, 'balik modal' bisa diukur dari kefasihan Anda dalam memahami penggunaan kamera tersebut. Contoh: jika Anda masih perlu lebih dari 2 detik dalam menyetel mirror lock-up atau white balance, mungkin kamera Anda itu masih belum 'balik modal'.

2) Tentukan fitur-fitur kamera yang Anda inginkan sesuai karakteristik memotret Anda di atas. Fitur-fitur tersebut seperti:
  • Harga
  • Berat
  • Warna body
  • Ukuran sensor dan resolusi
  • Ukuran body
  • Panjang focal lensa (zoom berapa kali? Dari berapa mm ke berapa mm?)
  • Jenis batere (jenis AA biasa atau Lithium yang khusus)
  • Kekuatan flash
  • Ketersediaan asesoris
  • Kemampuan ISO tinggi untuk pemotretan dalam cahaya rendah tanpa flash
  • dsb.

3) Susunlah fitur-fitur tersebut sesuai skala prioritas:
  • Prioritas 1: Must have. Kamera tersebut harus memiliki fitur ini.
  • Prioritas 2: Good to have. Fitur yang dianggap penting namun bisa dikorbankan jika memang tidak tersedia.
  • Prioritas 3: Nice to have. Fitur yang tidak penting, kalau tidak ada ya tidak apa-apa, tapi kalaupun ada tentu lebih menyenangkan.

4) Baca-baca review kamera dari berbagai majalah fotografi & gadget atau situs-situs fotografi. Carilah kamera yang memiliki fitur seperti yang Anda inginkan di atas. Situs-situs tersebut seperti:
  • www.dpreview.com
  • www.dcviews.com
  • www.steves-digicams.com
  • reviews.cnet.com
  • www.digitalcamerareview.com
  • www.fredmiranda.com
  • www.dcresource.com
  • dsb.

5) Tips-tips tambahan:
  • Jangan bersikap fleksibel terhadap budget yang sudah Anda sediakan. Pilihan model kamera memang dibuat sedemikian rupa supaya seolah dengan 'nambah uang dikit lagi akan dapat fitur tambahan ini dan itu'. Ingat-ingat prioritas fitur di Langkah 3 di atas.
  • Jangan lupa menyiapkan dana untuk membeli asesoris penting seperti memory card, batere, lensa tambahan, dsb.
  • Jika Anda benar-benar ingin belajar fotografi, belilah kamera yang ada mode Manual nya. Tidak harus SLR atau Digital SLR, bisa juga pocket camera tapi asal ada pilihan speed, diafragma & ISO yang bisa disetel secara manual oleh kita sendiri.
  • Pilih kamera yang baterenya tahan lama atau batere cadangannya tidak mahal, percuma bawa kamera kalau tidak bisa dipakai kan?
  • Jangan percaya begitu saja terhadap apa kata orang bahkan teman sekalipun. Kamera yang baik untuk mereka belum tentu baik untuk Anda. Telaah kembali karakteristik fotografi Anda dan bandingkan dengan karakteristik fotografi teman Anda tersebut. Jika memang banyak kemiripan, bolehlah menaruh kepercayaan kepadanya.
  • Usahakan untuk mencoba sendiri perangkat fotografi yang hendak Anda beli. Jepretlah sebanyak mungkin sebatas tidak membuat si penjual menjadi kesal dan analisa hasilnya dengan teliti. Bila perlu bayar dulu dengan perjanjian bisa dikembalikan dalam waktu 3 hari jika memang tidak cocok.

Demikian sedikit sumbang pikiran dan saran dari saya, semoga bermanfaat untuk mengawali explorasi teman-teman di bidang fotografi. Topik ini saya buat sticky atau wajib dibaca di kategori Pemula, jadi kalau masih ada yang bertanya kamera apa yang paling baik yaa... wajar kalau dapat tanggapan pedas, OK?
Forum Diskusi Fotographer

Tuesday, June 19, 2007

Membuat Dokumentasi Foto Keluarga

Oleh Eddy Suntoro

Ketika berkunjung ke rumah teman untuk bersilaturahmi sambil merayakan Idul Fitri baru-baru ini, penulis sempat terkesima dan merasa kagum melihat sekumpulan foto-foto (tepatnya pasfoto ukuran 4 x 6 cm) di dalam pigura berukuran 100 cm x 75 cm, yang dipajang di dinding tembok ruang tamu. "Ini adalah kumpulan foto-foto keluarga saya, yang menggambarkan silsilah atau garis keturunan mulai dari keluarga kakek-nenek saya, sampai cucu-cucunya," katanya.

Menurut si teman, dokumentasi foto keluarga tersebut dibuatnya cukup lama, karena harus mencari foto-foto lama, terutama foto kakek-nenek yang tidak diketahui keberadaannya.

"Setelah foto-fotonya terkumpul lengkap dan diketahui susunan silsilah hubungan keluarga, baru ditempel di kertas karton manila dan dimasukkan dalam pigura, sehingga jadilah dokumentasi foto keluarga seperti ini," katanya sambil menunjuk ke kumpulan foto dalam pigura tadi.

Kumpulan foto itu disusun secara hirarkis sebagaimana layaknya dalam struktur organisasi. Foto paling atas berjejer gambar kakek-nenek yang masing-masing di bawahnya diberi keterangan nama dan tempat tanggal lahir.

Untuk memudahkan mengetahui silsilah keluarga, dari foto paling atas diberi tanda panah ke bawah yang menunjukkan garis keturunan berikutnya dan seterusnya sampai ke cucu dan cicit atau mulai dari generasi pertama sampai generasi terakhir.

"Dokumentasi foto keluarga ini sangat peting, terutama bagi cucu dan cicit yang merupakan generasi ketiga, keempat dan seterusnya. Dengan foto ini diharapkan generasi mendatang mengetahui silsilah dan hubungan keluarga satu dengan lainnya, sehingga bisa dijalin terus tali persaudaraan," kata sang teman menjelaskan manfaat dokumentasi foto keluarga.


Belum Terlambat
Bagi Anda yang belum memiliki dokumentasi foto keluarga, tidak ada kata terlambat untuk membuatnya. Dokumentasi foto keluarga yang ditata dengan baik dan dipigura menggunakan kayu yang kokoh dan bagian pinggirnya diukir, selain akan berfungsi sebagai hiasan ruang tamu atau keluarga, juga sangat bermanfaat bagi anggota keluarga yang ingin mengetahui asal-usul sebuah keluarga, karena di dalamnya bisa menggambarkan silsilah keluarga dalam beberapa generasi.

Dokumentasi foto keluarga bisa disusun mulai dari keluarga Anda sendiri, yaitu keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak, atau ditambah generasi sebelumnya yang terdiri dari kakek-nenek dan seterusnya. Semakin lengkap foto-foto keluarga yang dikumpulkan, akan semakin baik, karena akan diketahui lebih jelas asal usul suatu keluarga.

Adakalanya setelah seseorang melihat sebuah dokumentasi foto keluarga, baru tahu bahwa si A adalah keluarganya sendiri. "Oh si Amir itu anaknya bapak Yanuar. Kalau begitu masih ada hubungan keluarga dong kita dengan si Amir," Ucapan demikian sering kita dengar dan bisa terjadi, karena satu keluarga dengan keluarga lainnya sangat jarang bertemu, akibat tempat tinggal yang berjauhan, sehingga bisa baru berkumpul setahun sekali saat merayakan hari raya Idul Fitri.


Tidak Sulit
Untuk membuat dokumentasi foto keluarga pada dasarnya tidak terlalu sulit. Pertama, tetapkan dulu berapa generasi atau keturunan foto keluarga yang akan disusun dan dibuat di dalam pigura. Kalau hanya untuk dua generasi mulai dari kakek-nenek, tentu tidak sulit. Tetapi, jika ingin ditambah satu atau dua generasi di atasnya, tentu harus rajin mencari foto-fotonya.

Kedua, mencari dan mengumpulkan foto. Cari dan kumpulkan foto-foto yang akan disusun dalam dokumentasi foto keluarga. Jika foto yang dicari belum ketemu bisa menanyakan kepada angogota keluarga yang memilikinya. Misalnya kepada paman. Kalau foto yang dimiliki ternyata hanya satu-satunya dan tidak diberikan, bisa dipinjam untuk dilakukan repro di studio foto. Kalau ada, sebaiknya pinjam klise (negatif film), sehingga bisa dicetak sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Jika tidak ada, terpaksa Anda harus bermodal sedikit untuk memotret keluarga yang belum ada fotonya.

Ketiga, setelah semua foto yang akan ditempel di dalam pigura terkumpul, lakukan peng-cropping-an, terutama untuk foto-foto yang berukuran besar. Misalnya dari foto ukuran 3R di-cropping dengan cara mengambil bagian wajah dengan ukuran 4x6 cm. Sedangkan bagian lainnya disimpan atau dibuang karena tidak terpakai. Dengan adanya keseragaman ukuran foto, maka akan membuat tampilan dokumentasi foto keluarga indah dan menarik bagi yang melihatnya.

Keempat, dari beberapa puluh lembar foto yang terkumpul, susun sesuai dengan urutan silsilah keluarga, sehingga tidak salah dalam penataannya. Untuk menghindari kesalahan, sebaiknya dibuat terlebih dahulu dummy atau contoh dokumentasi foto yang akan dibuat.

Caranya, ambil kertas ukuran folio yang masih kosong. Buat kotak-kotak sesuai dengan jumlah foto yang akan ditempel berdasarkan silsilah keluarga. Selanjutnya setiap kotak diberi nama foto yang akan ditempel, lengkap dengan nama, tempat dan tanggal lahirnya.

Agar foto yang akan dipasang di pigura tidak salah susunannya, sebaiknya dummy dokumentasi foto keluarga yang sudah dibuat, ditanyakan dulu kepada kakek-nenek, orang tua, paman atau keluarga lainnya yang mengetahui secara tepat susunan silsilah keluarga. Hal tersebut sangat penting dilakukan, untuk menghindari kesalahan penempatan foto, atau barangkali masih ada foto-foto yang kurang, sehingga harus dilengkapi dulu.

Kelima, jika dummy dokumentasi foto keluarga sudah benar susunannya, baru dilakukan pembuatan sebenarnya. Pembuatan bisa dilakukan sendiri, yang penting lumayan baik kualitasnya dan jelas susunan silsilah keluarganya. Sedangkan jika ingin lebih menarik dan terlihat lebih artistik dapat menggunakan jasa desain grafis.

Dalam membuat dokumentasi foto keluarga, jangan lupa menulis judul foto keluarga, yang diletakkan paling atas. Misalnya bertuliskan "Keluarga Besar Eddy Suntoro", dan di pojok kiri bawah ditulis tahun pembuatannya. Misalnya: Dibuat tanggal 1 Januari 2005.

Keenam, agar dokumentasi foto keluarga bisa awet dan kokoh. Pilih pigura dengan bahan dari kayu jati atau kamper. Bagian pinggirnya bisa polos atau diberi ukiran sesuai selera, sedangkan kaca penutupnya menggunakan ukuran ketebalan 3 sampai 5 mm.

Dokumentasi foto keluarga yang dibingkai dengan kokoh selain dapat bertahan lama, juga memudahkan cara perawatannya, yaitu cukup dibersihkan (dilap) dibagian kaca depan dan pinggiran lis untuk menghilangkan debu dan kotoran lainnya.

KAPAN ANDA atau Perusahaan ada acara?

Panggil kami saja, kami menyediakan tukang foto atau fotografer yang siap mendokumentasikan untuk foto rapat, pernikahan, pengantin, sehingga sebagai pasangan muda-mudi yang baru married, Anda akan dapat memfokuskan pada hal-hal terpenting dalam bahtera perkawinan.

Pokoknya, kami siap mendokumentasikan berbagai acara penting Anda, entah itu konferensi wartawan atau pers, atau press conference dan sejenisnya. Anda butuh dokumentasi shooting foto acara-acara seminar, perkawinan, meeting, atau konferensi pers, product launching, workshop, kunjungan menteri, kunjungan prinsipal ke kantor atau ke pabrik Anda, dan acara-acara penting lainnya?

Silahkan kapan saja Anda secara Individu atau Organisasi membutuhkan bantuan untuk mendokumentasi berbagai event penting Anda.

Daripada Anda repot-repot dan dipusingkan dengan urusan foto-memfoto dan mendokumentasikan lewat handycam atau camcorder, mengapa tidak serahkan kepada kami untuk melakuk,annya?

Ingat yang penting fokuskan perhatian Anda pada apa yang telah Anda persiapkan untuk berlangsungnya suatu acara dengan sukses dan sesuai dengan keinginan Anda.

Bicarakan kebutuhan dokumentasi foto yang Anda atau perusahaan inginkan! Kami akan berikan Harga pelayanan yang pantas dan sangat kompetitif loh, termasuk berbagai kelebihan yang ada.

Fotografer atau tukang foto kami dapat menggunakan camera manual maupun Digital Camera, yang hasil jepretan pun tidak diragukan lagi. Hasil foto dapat berupa Album yang sudah kami dekor & variasi.

Untuk hasil yang lebih untuk pernikahan maupun foto studio dapat juga kami cetak dalam bentuk lukisan kanvas.

So what? ingin dokumentasi foto untuk acara Anda, maka ingat kami kapan saja, dan kalau ingin cepat kontak kami di no Hp : (021) 98736616 atau email : mustafast@yahoo.com.

Bagaimana? Kami tunggu ya . . .

Ingin Pakai Jasa kami

Untuk pemakaian jasa kami temen - temen dapat langsung aja contact kami. Team Foto exclusive selalu siap untuk hadir disetiap acara anda semua. Untuk jasa biasanya kita hitung paket album, tapi bisa juga hitungannya dalam roll film setiap pengambilan jasa dokumentasi foto.

Monday, June 18, 2007

Seminar Persatuan Tarbiyah Islamiyah




Seminar wawasan kebangsaan Persatuan Tarbiyah Islamiyah
di NovHotel Bukit Tinggi Padang 27 Mei 2007

Sunday, June 17, 2007

Zikir Nasional






Zikir Nasional, Candung Padang 26 Mei 2007


Foto Wisuda SEBI



Jasa Yang Kami Tawarkan

Jasa yang kami tawarkan seputar dokumentasi antara lain :

Shooting Video
Jasa shooting video ini meliputi jasa pengambilan dokumentasi dengan VHS maupun miniDV, dalam pengambilan ini kami juga menyediakan jasa penyewaan TV output untuk tampilan langsung pada acara tersebut.
Dokumentasi yang sudah diedit dapat berupa CD maupun DVD yang berdurasi 1 - 3 Jam.

Fotography
Jasa Fotography ini meliputi jasa pengambilan dokumentasi dengan kamera profesional baik digital maupun manual.
Dokumentasi foto dalam bentuk Album yang didekorasi dan divariasi foto 4R - 10 R, dan dibantu dengan komputerisasi untuk beberapa dekorasi.

Foto Studio
Jasa Fotography ini diambil menggunakan Camera Medium format dengan cetak dapat berupa foto kanvas dengan binkai ukir emas, maupun jasa pengambilan foto saja untuk dokumentasi Foto Studio.